Kebutuhan Protein per Hari secara Normal
Analisis
tentang seberapa banyak sebenarnya protein yang kita butuhkan masih menjadi
perdebatan hingga kini. Jumlah protein yang kita butuhkan idealnya harus
sesuai dengan total masukan energi yang kita butuhkan. Masalahnya,
terdapat faktor lain yang juga harus dipertimbangkan tentang masukan energi
yang kita butuhkan seperti tingkat pertumbuhan seseorang, tingkat aktivitas
fisik, asupan energi dan karbohidrat, serta kondisi tubuh lainnya yang
mengalami masalah atau kerusakan.
Seorang yang
aktif secara fisik membutuhkan tambahan protein untuk meningkatkan massa otot.
Begitu juga pada anak-anak yang dalam masa pertumbuhan, ibu hamil, dan ibu
menyusui yang membutuhkan protein lebih banyak dibanding biasanya. Tanpa
energi yang cukup, tubuh akan menggunakan protein yang terdapat di otot untuk
memenuhi kebutuhan protein. Jika kondisi tersebut terjadi, maka
otot semakin mengendur dan pada akhirnya akan kesulitan untuk protein pada
otot yang dibutuhkan agar menjaga otot tetap berfungsi dengan baik.
Saat berusia
19-70 tahun, perempuan membutuhkan setidaknya 46 gram protein per hari agar
mencegah kekurangan protein pada tubuh. Sementara pria membutuhkan 56 gram
protein. Perhitungan ini bersifat kasar dan tidak berlaku sama bagi setiap
orang. Kebutuhan protein harian umumnya tidak diukur dengan cara tersebut
melainkan berdasarkan asupan per kilogram dari berat tubuh. Protein harian yang
kita butuhkan berada di kisaran 0,8 g/kg. Akan tetapi, perhitungan kebutuhan
ini tidak mempertimbangkan perbedaan metabolisme energi yang terdapat di
berbagai orang. Kebutuhan yang disebutkan diatas hanya berlaku bagi orang dalam
kondisi metabolisme normal.
Menurut
beberapa studi, seorang yang aktif, memiliki tingkat metabolisme yang tinggi,
atau atlet membutuhkan asupan protein lebih tinggi dari orang normal. Beberapa
kalangan menyarankan asupan protein antara 1,6 g/kg hingga 1,8 g/kg. Asupan
protein maksimum yang dapat dikonsumsi berada di kisaran 25% dari kebutuhan
energi seseorang, atau sekitar 2 – 2,5 g/kg.
Lalu apa
yang akan terjadi jika seseorang mengkonsumsi protein secara berlebihan?
Protein yang berlebih biasanya disimpan di bagian liver dalam bentuk asam
amino. Jika liver telah tidak mampu menyimpan kelebihan protein, asam
amino yang terdapat di dalamnya akan mengalir di dalam darah dan dikeluarkan
dari tubuh oleh ginjal dalam bentuk amonia.
Dalam kasus
tertentu, kelebihan protein dapat meningkatkan ekskresi kalsium di urine.
Hal ini dapat memicu kehilangan massa tulang dan osteoporosis. Selain itu,
kelebihan protein juga dapat meningkatkan resiko pembentukan batu ginjal.
Asupan protein hewani yang berlebih dapat meningkatkan resiko pembentukan batu
ginjal hingga 250 persen lebih tinggi. Protein hewani yang berlebih juga dapat
menyebabkan peningkatan level kolesterol tubuh dan penyakit seperti asam urat.