Sabtu, 18 April 2015

kebutuhan protei secara normal



Kebutuhan Protein per Hari secara Normal
Analisis tentang seberapa banyak sebenarnya protein yang kita butuhkan masih menjadi perdebatan hingga kini. Jumlah protein yang kita butuhkan idealnya harus sesuai dengan total masukan energi yang kita butuhkan. Masalahnya, terdapat faktor lain yang juga harus dipertimbangkan tentang masukan energi yang kita butuhkan seperti tingkat pertumbuhan seseorang, tingkat aktivitas fisik, asupan energi dan karbohidrat, serta kondisi tubuh lainnya yang mengalami masalah atau kerusakan.
Seorang yang aktif secara fisik membutuhkan tambahan protein untuk meningkatkan massa otot. Begitu juga pada anak-anak yang dalam masa pertumbuhan, ibu hamil, dan ibu menyusui yang membutuhkan protein lebih banyak dibanding biasanya. Tanpa energi yang cukup, tubuh akan menggunakan protein yang terdapat di otot untuk memenuhi kebutuhan protein. Jika kondisi tersebut terjadi, maka otot semakin mengendur dan pada akhirnya akan kesulitan untuk protein pada otot yang dibutuhkan agar menjaga otot tetap berfungsi dengan baik.
Saat berusia 19-70 tahun, perempuan membutuhkan setidaknya 46 gram protein per hari agar mencegah kekurangan protein pada tubuh. Sementara pria membutuhkan 56 gram protein. Perhitungan ini bersifat kasar dan tidak berlaku sama bagi setiap orang. Kebutuhan protein harian umumnya tidak diukur dengan cara tersebut melainkan berdasarkan asupan per kilogram dari berat tubuh. Protein harian yang kita butuhkan berada di kisaran 0,8 g/kg. Akan tetapi, perhitungan kebutuhan ini tidak mempertimbangkan perbedaan metabolisme energi yang terdapat di berbagai orang. Kebutuhan yang disebutkan diatas hanya berlaku bagi orang dalam kondisi metabolisme normal.
Menurut beberapa studi, seorang yang aktif, memiliki tingkat metabolisme yang tinggi, atau atlet membutuhkan asupan protein lebih tinggi dari orang normal. Beberapa kalangan menyarankan asupan protein antara 1,6 g/kg hingga 1,8 g/kg. Asupan protein maksimum yang dapat dikonsumsi berada di kisaran 25% dari kebutuhan energi seseorang, atau sekitar 2 – 2,5 g/kg.
Lalu apa yang akan terjadi jika seseorang mengkonsumsi protein secara berlebihan? Protein yang berlebih biasanya disimpan di bagian liver dalam bentuk asam amino. Jika liver telah tidak mampu menyimpan kelebihan protein, asam amino yang terdapat di dalamnya akan mengalir di dalam darah dan dikeluarkan dari tubuh oleh ginjal dalam bentuk amonia.
Dalam kasus tertentu, kelebihan protein dapat meningkatkan ekskresi kalsium di urine. Hal ini dapat memicu kehilangan massa tulang dan osteoporosis. Selain itu, kelebihan protein juga dapat meningkatkan resiko pembentukan batu ginjal. Asupan protein hewani yang berlebih dapat meningkatkan resiko pembentukan batu ginjal hingga 250 persen lebih tinggi. Protein hewani yang berlebih juga dapat menyebabkan peningkatan level kolesterol tubuh dan penyakit seperti asam urat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Terakhir

Daftar Isi